Wakil Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon menjadi bahan pembicaraan di media sosial akhir-akhir ini dengan menampilkan gambar dimana Jokowi sedang menandatangani sampul majalah Time yang mana dia menjadi cover majalah tersebut. Anehnya hal tersebut terkesan seakan-akan Fadli Zon menjadi fans dan pendukung Presiden Jokowi, padahal kita tahu bahwa anak buah dari Prabowo Subianto ini adalah salah satu sosok yang paling getol dalam mengkritisi semua tindak tanduk dari lawan dari Bosnya tersebut dalam pemilihan presiden yang lalu.
Apa-apa saja manuver yang dilakukan oleh Fadli Zon kepada Jokowi, berikut beberapa contoh sindiran-sindirian beserta kritik-kritik yang dikeluarkan oleh sang wakil ‘Macan Asia” tersebut.
Fadli Zon Mengatakan Nama Jokowi Tidak Layak Masuk dalam Ujian Nasional
https://www.youtube.com/watch?v=tVYDn-_71Zw
Fadli Zon Membela Fahri Hamzah yang mengatakan Hari Santri yang dicanangkan kubu Jokowi “Sinting”:
https://www.youtube.com/watch?v=rTz-XcWZijc
Puisi-puisi Fadli Zon yang menyindir Jokowi:
Puisi yang berjudul “Sajak Tentang Boneka” seakan-akan menyinggung posisi Jokowi hanya sebagai “boneka” di Partainya dan dalam Pemilihan Presiden yang lalu, simak isinya yuk:
Sajak Tentang Boneka
Sebuah boneka
Berbaju kotak merah muda
Rebah di pinggir kotaBoneka tak bisa bersuara
Kecuali satu dua kata
Boneka tak punya wacana
Kecuali tentang dirinyaBoneka tak punya pikiran
Karena otaknya utuh tersimpan
Boneka tak punya rasa
Karena itu milik manusiaBoneka tak punya hati
Karena memang benda mati
Boneka tak punya harga diri
Apalagi nuraniDalam kamus besar boneka
Tak ada kata jujur, percaya dan setia
Boneka bebas diperjualbelikan
Tergantung penawaranBoneka jadi alat mainan
Bobok-bobokan atau lucu-lucuan
Boneka mengabdi pada sang tuan
Siang dan malamBoneka bisa dipeluk mesra
Boneka bisa dibuang kapan sajaSebuah boneka
Tak punya agenda
Kecuali kemauan pemiliknyaFadli Zon, 3 April 2014
Puisi lainnya yang ditulis oleh Fadli Zon adalah yang berjudul “Sajak Menuju Indonesiesia Raya”, dalam puisi ini sepertinya Fadli Zon tidak hanya menyindir Jokowi namun juga PDIP dan sang Ketua Umumnya Megawati, terlihat dari frasa-frasa yang berbunyi “karena kau jual Indosat”.
Sajak Menuju Indonesia Raya
And we know that order generic levitra http://amerikabulteni.com/2012/02/26/oscars-2012-full-list-of-winners-of-the-academy-awards/ is not for everyone, people with heart, kidney or liver disease should consult their health care provider. Gingko Biloba helps in treating depression which may lead to erectile dysfunction although numerous men do not know generic cialis online check it out that. generic cialis tadalafil Amla is another ingredient found in Booster capsules to stop erectile dysfunction permanently. Chocolates contain a cialis tablets 100mg compound called Phenyl ethylamine, which releases the Endorphins that flood our body with intense feelings of attraction between two people. Indonesia tak akan hebat
Kalau pemimpin tidak amanat
Indonesia tak akan hebat
Kalau koruptor semakin kuat
Indonesia tak akan hebat
Karena kau jual Indosat
Indonesia tak akan hebat
Kalau dirawat kaum khianat
Indonesia tak akan hebat
Karena rakyat belum berdaulatIndonesia akan bangkit
Kalau pemimpin tidak sakit
Indonesia akan makmur
Kalau koruptor segera dikubur
Indonesia akan jaya
Kalau rakyat berkuasa
Indonesia akan jadi macan Asia
Dengan gerakan Indonesia RayaFadli Zon, 1 April 2014
Dan lagi ini puisi dari Fadli Zon lainnya:
Sajak Air Mata Buaya
Kau bicara kejujuran sambil berdusta
Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura
Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara
Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam
Kau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celah
Kau bicara persatuan sambil memecah belah
Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi
Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan
Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita
Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama
Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata
Air mata buaya
Dan terakhir yang ditulisnya adalah puisi yang berjudul “Sajak Seekor Ikan”, entah apa dimaksudnya dalam puisi yang satu ini, hanya dialah yang tahu.
Sajak Seekor Ikan
Seekor ikan di akuarium
Kubeli dari tetangga sebelah
Warnanya merah
Kerempeng dan lincahSetiap hari berenang menari
Menyusuri taman air yang asri
Menggoda dari balik kaca
Menarik perhatian siapa sajaSeekor ikan di akuarium
Melompat ke sungai
Bergumul di air deras
Terbawa ke laut lepasDi sana ia bertemu ikan hiu, paus, dan gurita
Menjadi santapan ringan penguasa samudraFadli Zon, 29 Maret 2014
Wah-wah Pak Fadli mudah benar ya berubah dari benci menjadi cinta? entah apa yang dilakukan oleh Jokowi sampai ini orang bisa berubah 180 derajat. Mudah-mudahan permanen ya pak sikap mendukungnya.